JAKARTA, HOTNEWSIDN.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan apresiasi terhadap keseriusan perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan dalam memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara maksimal, sebagai bagian dari penguatan kemitraan strategis antara kedua negara.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menilai keterlibatan aktif Korea Selatan dalam pengembangan industri di Indonesia sangat mendukung peningkatan kapasitas SDM dan mendorong daya saing nasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Melalui pemenuhan TKDN, industri Korea Selatan telah ikut berkontribusi dalam pemberdayaan sektor manufaktur lokal, membuka lapangan kerja, dan memperkuat pertumbuhan industri nasional,” ungkap Menperin Agus dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu, 30 April 2025.
BACA JUGA : Jokowi Laporkan Dugaan Fitnah Ijazah Palsu: Saya Kira Sudah Berakhir!
BACA JUGA : Pengelolaan GBK Akan Dialihkan ke Danantara atas Arahan Presiden Terpilih Prabowo
Salah satu bentuk kontribusi yang menonjol adalah pembangunan ekosistem kendaraan listrik oleh Hyundai, khususnya dalam pengembangan mobil listrik berbasis baterai (EV). Agus menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan Korea yang memenuhi syarat TKDN mendapatkan berbagai insentif, di antaranya pembebasan bea masuk, pengurangan PPnBM hingga 0%, dan PPN sebesar 2% melalui program LCEV dan PPN DTP.
Di bidang industri hijau, Kemenperin juga bekerja sama dengan POSCO Research Institute dalam menyusun strategi dekarbonisasi industri periode 2023–2025. Kolaborasi ini menjadi bagian dari langkah Indonesia menuju target emisi nol bersih (Net Zero Emission) di sektor industri.
“Langkah strategis ini penting untuk memastikan sektor industri kita bertransformasi menuju arah yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.
Dari sisi ekonomi, hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan terus menunjukkan kemajuan. Total nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2024 mencapai USD 20 miliar, dengan ekspor Indonesia sebesar USD 10,76 miliar. Investasi Korea Selatan pun menunjukkan tren positif, mencatatkan realisasi senilai USD 2,98 miliar selama tahun yang sama.