JAKARTA, HOTNEWSIDN.COM – Gelombang kebakaran besar melanda Israel sejak Rabu, 30 April 2025, dengan total 29 titik api dilaporkan menyebar di berbagai wilayah, memaksa banyak warga mengungsi demi keselamatan.
Salah satu kebakaran terbesar terjadi di kawasan hutan dekat Yerusalem, yang menyebabkan akses utama seperti Rute 1—penghubung Yerusalem dan Tel Aviv—ditutup total. Kepulan asap tebal dan kobaran api membuat warga harus meninggalkan kendaraan mereka dan melarikan diri ke tempat yang lebih aman.
Situasi yang memburuk membuat pemerintah Israel mengajukan permintaan bantuan ke beberapa negara. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa Italia dan Kroasia telah bersiap mengirimkan tiga unit pesawat pemadam. Selain itu, permohonan bantuan juga ditujukan kepada Yunani, Siprus, dan Bulgaria.
Menurut laporan media lokal, lebih dari 120 petugas pemadam dikerahkan, bersama puluhan unit darat, pesawat, dan helikopter untuk menanggulangi kebakaran. Tentara Israel pun turun tangan membantu evakuasi dan pencarian korban yang terjebak. Sejauh ini, 13 orang mengalami luka-luka, namun tidak ada korban jiwa dilaporkan.
BACA JUGA : Spanyol dan Portugal Gelap Gulita! Listrik Padam Massal Lumpuhkan Transportasi, ATM, dan Jaringan Internet
BACA JUGA : Jet FA-18E Super Hornet AS Terjun ke Laut Merah Saat USS Harry S Truman Manuver Hindari Rudal Houthi
Kebakaran tersebut terjadi bertepatan dengan Hari Peringatan untuk prajurit yang gugur, sehingga banyak agenda perayaan kemerdekaan, termasuk acara resmi di Yerusalem, dibatalkan.
Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar meluncurkan diplomasi darurat, menjalin kontak dengan belasan negara—di antaranya Inggris, Prancis, Swedia, Argentina, dan Azerbaijan—untuk mendapatkan dukungan tambahan.
Pihak Dewan Keamanan Nasional menyatakan bahwa tiga pesawat pemadam “Superscooper” dari Italia dan Kroasia sedang dalam perjalanan. Sementara itu, Rumania mengonfirmasi akan mengirim dua pesawat pada hari Kamis: satu untuk pemadaman dan satu lagi untuk logistik pendukung.
Tim pemadam dari negara lain diperkirakan mulai bekerja pada Kamis pagi, mengingat keterbatasan operasi udara pada malam hari. Helikopter kepolisian dan skuadron udara Israel terus beroperasi sepanjang hari untuk mengendalikan api, didukung oleh Angkatan Udara yang bersiap memberikan bantuan langsung.
Netanyahu juga mengunjungi pusat komando nasional untuk melakukan evaluasi situasi bersama Menteri Keamanan Nasional dan jajaran petugas penyelamatan.
Menariknya, Otoritas Palestina turut menawarkan bantuan berupa tim pemadam kebakaran untuk menangani kobaran api di sekitar Yerusalem.
Menurut Komandan Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, petugas masih menghadapi tantangan besar dalam menaklukkan api yang terus meluas. Beberapa jalan strategis seperti Rute 1, Rute 3, 65, 70, dan 85 juga ditutup, dengan polisi mengimbau warga untuk menjauhi area terdampak.