JAKARTA, HOTNEWSIDN.COM – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), anak usaha dari PT Pupuk Indonesia (Persero), terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional lewat perluasan program MAKMUR (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat). Program ini menargetkan pendampingan intensif kepada petani di seluruh Indonesia dengan sasaran mencapai 100.000 hektar lahan pada tahun 2025.
Hingga akhir Mei 2025, Pupuk Kaltim telah merealisasikan program ini di 73.723 hektar lahan dan menjangkau 30.974 petani aktif. Angka ini mencerminkan sekitar 74 persen dari target keseluruhan tahun ini, yang menandai progres signifikan dalam waktu kurang dari enam bulan.
“MAKMUR adalah bagian dari strategi besar kami untuk membangun ekosistem pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan. Capaian ini adalah hasil kerja keras bersama semua pihak,” ujar Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama Pupuk Kaltim, dalam keterangannya pada Selasa (27/5).
Sinergi Multi-Sektor untuk Pertanian Modern
Diluncurkan pertama kali pada 2020 oleh Kementerian BUMN dan Pupuk Indonesia, Program MAKMUR bertujuan menyatukan pendampingan teknis dan pembiayaan dengan pendekatan berbasis komunitas petani. Program ini tidak hanya menyasar peningkatan hasil panen, tetapi juga perbaikan kesejahteraan petani melalui berbagai inovasi agribisnis.
Sebagai pelaksana utama untuk wilayah timur Indonesia, Pupuk Kaltim mengimplementasikan program ini di beberapa provinsi strategis, seperti Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, NTB, dan NTT.
“Kami tidak hanya menyalurkan pupuk, tetapi juga memberikan pendampingan teknis terkait manajemen lahan, pengelolaan air, efisiensi energi, hingga pemrosesan limbah. Petani juga kami bantu dalam akses pembiayaan, kemitraan dengan off-taker, dan perlindungan melalui asuransi pertanian,” jelas Soesilo.
BACA JUGA : Matahari Tepat di Atas Kakbah 27–28 Mei: Momen Emas Perbaiki Arah Kiblat, Ini Langkah-langkahnya
BACA JUGA : Rismon Hasiholan Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik soal Ijazah Jokowi
Fokus pada Komoditas Unggulan Lokal
Salah satu kekuatan dari program MAKMUR Pupuk Kaltim adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan dengan komoditas lokal unggulan. Di sejumlah wilayah, pendampingan difokuskan pada tanaman padi dan jagung, namun tidak menutup kemungkinan untuk komoditas lain seperti kopi, lada, dan kelapa sawit.
Hasil pendampingan sejauh ini telah memperlihatkan peningkatan produktivitas yang cukup signifikan di berbagai daerah. Hal ini tidak lepas dari kombinasi antara pemanfaatan teknologi pertanian modern dan pendekatan berbasis komunitas petani lokal.
Dukungan Kementerian dan BUMN Menjadi Kunci
Keberhasilan program MAKMUR, menurut Soesilo, bukanlah kerja satu pihak semata. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk dukungan dari Kementerian Pertanian, BUMN pangan, dan mitra pendukung lainnya.
“Pendampingan yang berkelanjutan dan sinergi antar lembaga menjadi faktor penting dalam menjaga konsistensi program ini. Kami percaya MAKMUR mampu membawa dampak positif tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi ketahanan pangan nasional secara menyeluruh,” tambahnya.
Langkah ke Depan: Ekspansi dan Inovasi
Dengan pencapaian 74% dari target, Pupuk Kaltim optimis akan menuntaskan sisa program MAKMUR 2025 sesuai target. Tidak hanya itu, perusahaan juga merancang ekspansi program ini untuk tahun-tahun berikutnya dengan pendekatan yang lebih inovatif.
Beberapa rencana ke depan antara lain penguatan digitalisasi pertanian, sistem irigasi hemat air, serta pelatihan-pelatihan berbasis teknologi tepat guna untuk petani milenial.
“Harapan kami, MAKMUR bisa menjadi blueprint pertanian masa depan Indonesia—yang mandiri, produktif, dan menyejahterakan. Kami ingin petani kita naik kelas, baik dari sisi penghasilan, literasi pertanian, maupun akses ke pasar,” pungkas Soesilo.