Jet FA-18E Super Hornet AS Terjun ke Laut Merah Saat USS Harry S Truman Manuver Hindari Rudal Houthi

Jet FA-18E Super Hornet AS

JAKARTA, HOTNEWSIDN.COM – Sebuah insiden menimpa pesawat tempur FA-18E Super Hornet milik Amerika Serikat yang jatuh ke Laut Merah setelah kapal induk USS Harry S Truman melakukan manuver mendadak untuk menghindari serangan rudal yang diduga diluncurkan oleh kelompok Houthi.

Peristiwa ini terjadi pada Senin, 28 April 2025. Menurut laporan, saat kejadian, kapal induk tengah berusaha mengelak dari ancaman rudal sehingga menyebabkan pesawat yang sedang dipindahkan di dek hanggar kehilangan kendali dan akhirnya tercebur ke laut.

Pihak Angkatan Laut AS menyampaikan bahwa pilot dan kopilot berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi pelontar sebelum pesawat benar-benar jatuh ke air. Satu orang awak kapal dilaporkan mengalami luka ringan, sementara seluruh kru dinyatakan selamat.

“Pesawat FA-18E tengah dipindahkan di teluk hanggar ketika kehilangan kendali, sehingga terjadi kecelakaan,” ujar perwakilan Angkatan Laut dalam keterangannya.

BACA JUGA : Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk Sejajar dengan Donald Trump hingga Emmanuel Macron
BACA JUGA : Jokowi Wakili Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sampaikan Pesan Duka

Pesawat tersebut merupakan bagian dari Strike Fighter Squadron 136 yang saat ini aktif menjalankan operasi terhadap kelompok Houthi di wilayah Laut Merah. Upaya penarikan pesawat dari laut langsung dilakukan, namun hingga kini belum ada konfirmasi apakah pesawat tempur seharga 60 juta dolar AS itu berhasil diselamatkan.

USS Harry S Truman sendiri telah dikerahkan ke kawasan Timur Tengah selama beberapa bulan terakhir, dan terlibat aktif dalam operasi militer untuk mengatasi ancaman dari Houthi, yang terus melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang dinilai mendukung Israel.

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) menyatakan bahwa militer AS secara rutin melaksanakan serangan udara menggunakan jet tempur, pembom, kapal perang, dan drone untuk menetralisir ancaman di kawasan tersebut.

Penempatan USS Truman bahkan telah diperpanjang satu kali oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth sekitar satu bulan lalu, menunjukkan betapa pentingnya kehadiran kapal induk ini di wilayah konflik.

Namun, insiden kecelakaan ini bukan yang pertama menimpa USS Harry S Truman. Pada Februari lalu, kapal induk bertenaga nuklir ini juga mengalami tabrakan dengan sebuah kapal dagang di Laut Mediterania, tepatnya di dekat pintu masuk Terusan Suez, Mesir. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan serius dalam peristiwa tersebut. Insiden itu menyebabkan Kapten Dave Snowden, yang saat itu memimpin Truman, dicopot dari jabatannya.

Sebagai informasi, USS Harry S Truman merupakan kapal induk bertenaga nuklir kesembilan milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Diluncurkan pada 13 September 1996, kapal sepanjang 1.092 kaki ini mampu berlayar lebih dari 30 knot per jam, membawa hingga 90 pesawat, dan mengangkut lebih dari 6.000 personel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *