JAKARTA, HOTNEWSIDN.COM – Mantan Bupati Purwakarta yang kini aktif di kancah politik Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menyita perhatian publik lewat wacana terbarunya. Ia mengusulkan agar laki-laki yang ingin menerima bantuan sosial (bansos) seperti PKH, BPNT, dan bantuan serupa, dipertimbangkan untuk menjalani vasektomi.
Menurut tokoh yang akrab disapa Kang Demul itu, langkah ini bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, khususnya di kalangan keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Ia menyoroti bahwa banyaknya jumlah anak dalam satu rumah tangga kerap dikaitkan dengan beban ekonomi yang semakin berat.
“Kalau belum mampu menanggung biaya kehamilan dan pendidikan anak, sebaiknya pikir ulang sebelum menjadi orang tua. Vasektomi bisa jadi simbol tanggung jawab pria terhadap keluarganya,” tegas Dedi kepada media.
Mengenal Vasektomi: Kontrasepsi Permanen untuk Pria
Vasektomi adalah metode pengendalian kehamilan jangka panjang untuk pria. Prosedur ini dilakukan dengan cara memutus atau mengikat saluran sperma (vas deferens), sehingga sel sperma tidak ikut keluar bersama cairan ejakulasi.
BACA JUGA : Ribuan Buruh dari Bekasi Padati Monas, Suarakan Tuntutan di Hari Buruh Nasional
Meski demikian, fungsi seksual pria tidak terganggu. Orgasme dan ejakulasi tetap terjadi, hanya saja tanpa mengandung sperma yang bisa membuahi.
Kenapa Vasektomi Dianggap Efektif?
Metode ini mulai banyak dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya:
-
Tingkat keberhasilan tinggi dalam mencegah kehamilan (mencapai lebih dari 99%)
-
Prosedur relatif aman dan cepat
-
Tidak memengaruhi performa seksual atau hormon pria
Prosedur dan Perawatan Setelah Vasektomi
1. Tahapan Awal
Pria yang akan menjalani vasektomi akan diperiksa terlebih dahulu kondisi kesehatannya. Umumnya, metode ini lebih disarankan untuk pria yang sudah memiliki anak atau yakin tidak ingin menambah keturunan.
2. Metode yang Digunakan
-
Teknik Konvensional: Dokter membuat sayatan kecil di skrotum untuk mengakses dan memotong saluran sperma.
-
Teknik Tanpa Sayatan (No-Scalpel): Hanya diperlukan lubang kecil, tanpa perlu jahitan. Waktu pemulihan biasanya lebih cepat dan minim rasa nyeri.
3. Pemulihan
Setelah prosedur selesai, pasien mungkin merasakan nyeri ringan atau pembengkakan. Perawatan yang dianjurkan meliputi:
-
Mengompres area dengan es selama 36–48 jam
-
Istirahat penuh selama dua hari
-
Menghindari aktivitas berat setidaknya selama seminggu
-
Menunda hubungan intim hingga rasa tidak nyaman hilang
-
Menggunakan alat kontrasepsi tambahan sampai air mani benar-benar bebas sperma (biasanya setelah 15–20 kali ejakulasi)
Kemungkinan Efek Samping
Secara umum, vasektomi tergolong aman. Namun, beberapa risiko kecil bisa saja terjadi, seperti:
-
Infeksi ringan pada area yang dioperasi
-
Pembengkakan atau memar
-
Rasa tidak nyaman di bagian testis
-
Granuloma (benjolan kecil akibat kebocoran sperma)
-
Kista kecil atau cairan di sekitar testis
Siapa yang Cocok Menjalani Vasektomi?
Prosedur ini disarankan untuk pria yang telah memutuskan tidak ingin memiliki anak lagi atau merasa sudah cukup dengan jumlah anak yang dimiliki saat ini. Bila tertarik, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi agar bisa memahami secara menyeluruh manfaat, risiko, dan dampak jangka panjangnya.