Bentrokan di Kemang Diduga Sudah Direncanakan, Polisi Tetapkan 10 Tersangka

Bentrokan di Kemang

JAKARTA, HOTNEWSIDN.COM Kericuhan yang terjadi antara dua kelompok di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu pagi, 30 April 2025, kini berbuntut panjang. Kepolisian menetapkan 10 orang sebagai tersangka atas keterlibatan mereka dalam insiden tersebut.

Peristiwa ini dipicu oleh adanya konflik terkait kepemilikan lahan, yang menyebabkan dua kubu saling berhadapan.

AKP Igo Fazar Akbar, Kepala Unit Kriminal Umum Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa indikasi perencanaan sudah terlihat jelas dalam aksi yang terjadi. Menurutnya, para pelaku sudah terlebih dahulu mempersiapkan perlengkapan dan mengoordinasikan penyerangan.

“Kalau kita lihat dari persiapan, mereka sebelumnya sudah membeli perlengkapan dan mengumpulkan orang-orangnya. Hal itu menunjukkan indikasi kuat bahwa penyerangan memang dirancang sebelumnya,” jelas AKP Igo dalam konferensi pers, Jumat 2 Mei 2025.

Meski begitu, penyelidikan masih terus berjalan, terutama untuk mengungkap siapa yang memerintahkan aksi tersebut dan apakah para pelaku menerima bayaran untuk terlibat.

BACA JUGA : Jejak Pendidikan Aura Cinta di SMAN 1 Cikarang Utara, Ramai Setelah Kritik Larangan Wisuda & Study Tour
BACA JUGA : Mengaku Pegawai Swasta, MMB Ternyata Pelaku Spesialis Curanmor di Bekasi Utara

“Soal siapa dalangnya dan apakah mereka dibayar, masih kami dalami. Semua masih dalam proses,” tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskan, seluruh tersangka diketahui berasal dari kelompok jasa keamanan. Namun, keterlibatan mereka sebagai bagian dari sengketa lahan belum bisa dipastikan sepenuhnya.

“Kelompok ini berasal dari jasa pengamanan. Tapi kami masih menyelidiki apakah mereka bertindak atas perintah atau inisiatif sendiri,” tutur AKP Igo.

Saat ini, polisi belum menemukan adanya korban luka dalam bentrokan tersebut. Fokus utama penyidikan saat ini adalah pada dugaan penggunaan senjata tajam dan senjata api dalam insiden tersebut.

“Untuk sekarang, penyelidikan kami lebih terfokus pada penyalahgunaan senjata. Status kepemilikan lahan masih kami pelajari,” katanya.

Pihak kepolisian juga mengonfirmasi bahwa kedua kelompok yang terlibat adalah penjaga lahan dari kubu yang berbeda.

“Mereka sama-sama bertugas menjaga lahan, hanya saja berasal dari pihak yang berbeda,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *