AS Sambut Baik Usulan Indonesia dalam Negosiasi Perdagangan, Dinilai Komprehensif dan Seimbang

AS Sambut Baik Usulan Indonesia

JAKARTA, HOTNEWSIDN.COM – Pemerintah Amerika Serikat memberikan apresiasi atas langkah proaktif Indonesia dalam menyampaikan usulan konkret dalam rangka negosiasi terkait tarif resiprokal terhadap sejumlah mitra dagang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pendekatan yang diajukan Indonesia berlandaskan prinsip kerja sama bilateral yang berimbang dan saling menguntungkan.

Dalam keterangannya, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia tidak hanya mengirim proposal kepada otoritas Amerika, tetapi juga terus memperkuat komunikasi diplomatik dengan berbagai negara mitra strategis lainnya seperti Malaysia, Singapura, Inggris, Uni Eropa, dan China.

“Kita sudah bersurat ke sejumlah institusi di AS, mulai dari USTR (United States Trade Representative), Departemen Perdagangan, hingga Departemen Keuangan AS. Dan upaya tersebut mendapat respons positif dari mereka,” ujar Airlangga kepada Disway pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis secara internal, termasuk merumuskan kebijakan pendukung dan membentuk satuan tugas khusus sebagai bagian dari persiapan menghadapi dinamika perdagangan global.

“Untuk bisa bersaing secara global, kita harus memiliki keunggulan tersendiri yang relevan bagi pasar Amerika. Respons cepat yang kita lakukan bahkan disebut memberikan keunggulan sebagai early mover,” tambahnya.

BACA JUGA : Israel Tetapkan Status Darurat Nasional Akibat Kebakaran Hebat dan Badai Pasir
BACA JUGA : Ketegangan India-Pakistan Memuncak: Saling Tutup Wilayah Udara dan Ancaman Konflik Nuklir

Usulan Indonesia Disebut Sebagai Proposal yang Adil dan Menyeluruh

Proposal yang diajukan oleh Indonesia, menurut Airlangga, merupakan pendekatan yang komprehensif dan berimbang—bukan hanya reaktif, tetapi juga mengajukan permintaan timbal balik kepada pihak AS.

Tawaran tersebut mencakup pemulihan dan penguatan perjanjian dagang bilateral yang pernah dijalin sebelumnya, seperti Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) baik dalam konteks Indonesia-AS maupun ASEAN-AS.

“Kita tidak hanya menanggapi, tetapi juga menyampaikan permintaan kepada AS. Jadi sifatnya dua arah. Ini kami kemas dalam bentuk proposal kerja sama yang lebih terstruktur,” jelas Airlangga.

Fokus Diversifikasi Pasar dan Arah Ekspansi ke Eropa

Lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga terus mendorong diversifikasi pasar ekspor. Dalam hal ini, kawasan Eropa menjadi salah satu target utama setelah Amerika Serikat.

Airlangga menyebut bahwa negosiasi Indonesia–Uni Eropa dalam kerangka IEU–CEPA (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) saat ini sudah berada dalam tahap finalisasi. Kesepakatan ini diharapkan bisa membuka peluang besar bagi produk unggulan nasional seperti tekstil, alas kaki, dan makanan olahan untuk menembus pasar Eropa secara lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *